Selain itu, remaja yang kerap tidur di dekat telepon genggamnya, juga akan mengalami masalah tidur. Ini karena mengirim dan menerima SMS membuat seseorang sulit tidur lelap. Dan karena kaum remaja ber-SMS di mana pun dan kapan pun, aktivitas ini menurunkan kadar perhatian mereka.
Menurut penelitian, remaja di AS menerima dan mengirim sebanyak 2.899 SMS per-bulan. Sebagian besar dari mereka bahkan ber-SMS saat berkendara. Dilansir dari TextingAccident.com, berkendara sambil menggunakan telepon genggam ternyata bisa mengurangi aktivitas otak hingga 37 persen.
Selain masalah kesehatan pribadi, berkendara sambil menggunakan telepon genggam juga mengancam keselamatan pengendara lain. Sebuah studi membeberkan jika kegiatan ini meningkatkan resiko kecelakaan hingga 400 persen. Telepon genggam juga kerap diasosiasikan sebagai pengalih perhatian terbesar dalam kejadian tabrakkan.
Bukan cuma itu, menurut Medical News Today, mereka yang hyper-SMS ternyata cenderung tergoda untuk mengonsumsi alkohol, menggunakan obat-obatan terlarang, berkelahi secara fisik, bahkan melakukan hubungan seks di luar nikah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar