Dalam laporannya yang dipublikasikan di jurnal Royal Society Proceedings B, para peneliti menyatakan bahwa hewan itu kemungkinan terancam populasinya akibat teknik penebangan dan pembakaran hutan yang dilakukan manusia untuk membuka lahan pertanian.
Caecilian sangat sulit dideteksi karena mereka hidup di bawah tanah atau di bawah daun-daun yang berguguran di tanah. Spesies yang ditemui ini sendiri didapat setelah peneliti melakukan penggalian di sekitar 250 kawasan selama 5 tahun terakhir di seluruh bagian timur laut India.
“Caecilian merupakan kelompok hewan yang sangat samar, dan tidak mungkin mengidentifikasi spesies atau genus atau keluarga baru hanya dengan mengumpulkannya,” kata SD Biju, peneliti dari University of Delhi, India, yang mengetuai penelitian.
Biju menyebutkan, pihaknya telah mempelajari molekul DNA dan morfologi baik internal ataupun eksternal dari hewan itu, untuk mengidentifikasi spesies yang bersangkutan. Saat analisis selesai dilakukan, peneliti mendapati bahwa tidak saja mereka menemukan spesies baru, tetapi juga merupakan perwakilan dari keluarga hewan yang belum diketahui sebelumnya.
Meski begitu, spesies amfibi baru ini merupakan keluarga caecilian ke 10 yang berhasil diidentifikasi. Para peneliti memberinya nama Chikilidae, diambil dari nama yang biasa digunakan oleh warga Garo, penduduk sekitar kawasan ditemukannya spesies tersebut.
Dari bukti-bukti DNA, diketahui bahwa spesies ini berpisah dari keluarga terdekat mereka yang berasal dari Afrika, sekitar 140 juta tahun lalu. Tepatnya saat benua raksasa purba, Gondwana terpisah-pisah dan menjadi India dan Afrika yang seperti kita ketahui saat ini. (Sumber: NatGeo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar