Cari Blog Ini

Senin, 05 Maret 2012

Mobil Berbahan Bakar Biodiesel dari Buah Nyamplung

Mobil berbahan bakar biodiesel dari buah nyamplung (Calophyllum inophyllum) berhasil dikembangkan oleh masyarakat Desa Patutrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Mobil  ini dinilai mampu menyikapi kelangkaan energi di masa datang.


Menurut Wahyudi Anggoro Hadi sebagai Fasilitator Revitalisasi Program Desa Mandiri Energi (DME), bahan bakar biodiesel dari buah nyamplung merupakan bahan bakar nabati, yang selama ini belum banyak diketahui masyarakat. Mobil ini ramah lingkungan karena  emisi yang dikeluarkan rendah. Tak hanya bermanfaat bagi lingkungan, namun juga memiliki dampak positif bagi aspek ekonomi dan sosial.

Ppengembangan mobil ini sudah dimulai sejak akhir 2009 lalu. Sayangnya, kondisi pabrik produksinya mengalami beberapa kendala. "Komponen pabrik bantuan pemerintah sudah tidak memenuhi standar,sementara itu biaya produksinya tinggi. Hal ini menyebabkan hasil dan kualitasnya rendah," papar Wahydui dalam siaran pers tertulis, Senin (5/3).

Pihaknya mengaku telah melakukan perbaikan pada sarana prasarananya, tapi tetap saja hasil belum efisien. Akibatnya, hanya bisa memproduksi biodiesel dengan kapasitas 2.600 liter per bulan. Bila diadakan perbaikan, maka produksinya bisa mencapai 6.000 liter per bulan, dengan kebutuhan bahan baku 24 ton buah nyamplung. "Ketersediaan buah nyamplung sendiri di Purworejo masih sangat baik," tambahnya.

Sementara itu, untuk mempromosikan kepada masyarakat, pihaknya mengadakan promosi melalui tur Jawa Tengah-Yogyakarta dengan menggunakan mobil berbahan bakar biodiesel nyemplung mulai tanggal 5 hingga 8 Maret 2012.

"Promosi ini bertujuan untuk mendorong dan memberikan inspirasi pada pemerintah. Selain itu, mendorong percepatan pembangunan infrastruktur produksi Bahan Bakar Nabati," tutur Wahyudi.
 (Natgeo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer