Cari Blog Ini

Senin, 12 Maret 2012

Rahasia di Balik Keiritan Mobil Hybrid Toyota

Toyota Astra Motor, selaku agen tunggal pemegang merek Toyota di Indonesia, menggelar workshop untuk pengenalan secara mendalam tentang produk hybrid Toyota di industri otomotif Indonesia.

Setelah sekian lama hybrid Toyota tidak begitu dikenal masyarakat luas, Toyota menggelar workshop mengenai teknologi hybrid, yang disebut sebagai mesin paling ramah lingkungan dengan emisi gas buang nol.
Teknologi ini menggabungkan dua buah tenaga dari motor listrik dan mesin bensin yang menggunakan sistem mesin seri serta paralel. Sistem ini mampu secara konstan mengatur rasio tenaga motor bensin atau listrik ke roda, dan mobil dapat digerakkan hanya dengan motor listrik.

Dengan penggabungan seri dan paralel, sistem mesin hybrid menggunakan baterai Ni-MH 201,6 Volt, yang dapat di-charge selama 1,5 jam dengan daya listrik 240 VAC.

Sistem kerja mesin hybrid adalah mesin akan mati saat mobil berhenti, dan akan hidup bila dijalankan dengan menyedot tenaga dari baterai. Akibatnya, asupan bensin sangat irit.

Saat melakukan deselarasi (pengereman), energi tersebut digunakan untuk pengisian baterai, sehingga penggunaan teknologi hybrid dapat berjalan dengan baik, efisien energi, dan ramah lingkungan dengan emisi rendah.

Sebagai informasi, Toyota Prius Gen 3 sebagai kendaraan hybrid Toyota di Indonesia memiliki mesin berkapasitas 1.8-liter, dengan tenaga mesin 136 ps, dan tenaga listrik 82 ps. Prius Gen 3 memiliki konsumsi bahan bakar 25,6 km/liter, dengan emisi gas buang CO2 89 g/km.

Dalam workshop ini, Toyota juga menyediakan tiga mobil yakni Toyota Prius gen 3, Prius gen 2, dan Corolla, untuk diuji coba di proving ground Bridgestone, Karawang, Kamis 8 Maret 2012.
Teknologi hybrid menjadi salah satu kontribusi Toyota untuk membantu mengurangi penggunaan bahan bakar minyak. (VivaNews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer